Perkembangan Riset Akuntansi
Diberbagai Bidang Akuntansi Secara Umum
ABSTRACT
Pengembangan suatu disiplin ilmu tidak dapat dilepaskan dari peran riset yang hasilnya dipublikasikan dalam literatur dan jurnal akademik. Suatu disiplin ilmu tidak akan berkembang bahkan akan mati apabila tidak ada pengembangan riset atas disiplin ilmu tersebut. Perkembangan riset akuntansi di awali dengan akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, auditing, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, sistem informasi akuntansi, akuntansi keperilakuan dan perkembangan terakhir khususnya di Indonesia adanya konsep akuntansi syariah. Selain berperan untuk memberikan pengaruh terhadap praktik akuntansi, riset akuntansi juga berperan dalam memperbaiki pemahaman terhadap lingkungan akuntansi itu sendiri.
Key words: praktik, kemajuan riset, dan ruang lingkup riset akuntansi.
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan praktik akuntansi mulai mengalami kemajuan yang besar sejak era Luca Pacioli, yaitu sejak digunakannya sistem double entry. Namun sayangnya kemajuan praktik akuntansi tersebut tidak dibarengi dengan kemajuan riset akuntansi. Riset akuntansi baru mulai banyak dilakukan sejak awal abad ke-20. Oleh karena itu, pemakalah akan membahas masalah “Perkembangan Riset Akuntansi Diberbagai Berbagai Bidang Akuntansi Secara Umum”.
Fenomena saat ini yang dapat dirasakan adalah semakin banyaknya topik-topik penelitian baru di setiap akuntansi. Salah satu bidang akuntansi yang sedang berkembang adalah akuntansi keperilakuan. Beberapa hasil penelitian akuntansi keperilakuan terbaru dalam bidang akuntansi manajemen di Indonesia telah diseminarkan dalam Seminar Nasional Akuntansi (SNA). Rahman dkk. (2007) meneliti pengaruh sistem pengukuran kinerja terhadap kejelasan peran, pemberdayaan, psikologis, dan kinerja manajerial dengan pendekatan partial least square. Cahyono dkk. (2007) meneliti pengaruh moderasi sistem pengendalian manajemen dan inovasi terhadap kinerja. Wijayantoro dkk. (2007) meneliti hubungan antara sistem pengendalian manajemen dengan perilaku disfunctional: budaya nasional sebagai variabel moderating (penelitian para manajer perusahaan manufaktur di Jawa Tengah). Yufaningrum dkk. (2005) menganalisis pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui komitmen tujuan anggaran dan job relevant information (JRI) sebagai variabel intervening. Sumarno (2005) meneliti pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Tulisan ini akan mendiskripsikan beberapa riset di bidang akuntansi secara umum serta perkembangan yang terjadi pada riset tersebut. Dalam disiplin ilmu akuntansi, riset akuntansi memiliki peran yang sangat penting. Pertama, riset akuntansi berperan untuk memberikan pengaruh terhadap praktik akuntansi, sehingga praktik akuntansi tidak sekedar asal jalan akan tetapi didasarkan atas riset yang kemudian dilaborasikan dalam teori. Teori yang ada kemudian akan menjadi subyek untuk dilakukan pengujian empiris secara berkelanjutan. Dengan demikian riset akuntansi bukanlah tujuan akhir akan tetapi adalah proses untuk membangun teori dan praktik. Peran riset akuntansi yang kedua adalah untuk memperbaiki pemahaman terhadap lingkungan akuntansi agar praktik akuntansi tidak dipahami sebagai sesuatu yang diterima begitu saja (taken for granted). Riset akuntansi dalam hal ini berperan untuk memahami fenomena akuntansi dan memperbaiki praktik akuntansi yang terjadi. Secara garis besar tujuan dilakukannya riset akuntansi tersebut adalah untuk mendeskripsikan (to describe), menjelaskan (to explain), dan memprediksi fenomena akuntansi (to predict) (Lihat misalnya: Abdul Khalik dan Ajinkya, 1977; Hendriksen dan Breda, 1992; Scott, 1997).
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu teknik analisis yang menggambarkan atau menguraikan fenomena-fenomena yang terjadi tanpa mencari sebab akibat yang ditimbulkannya. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi dari masa kemasa. Apakah ada perubahan-perubahan yang mempengaruhi sistem akuntansi, serta prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterapkan sampai saat ini.
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan objektif untuk membantu pembuatan keputusan-keputusan bisnis. Perbedaan utama antara penelitian bisnis dengan penelitian yang lain terletak pada jenis dan sifat fakta yang diuji. Fakta dalam penelitian bisnis berkaitan dengan manusia merupakan makhluk hidup yang paling kompleks diantara makluk hidup yang lain.
Riset akuntansi adalah upaya yang dilakukan untuk mencari kebenaran bidang akuntansi. Hasil riset ini menjadi penyambung antara fenomena sosial dibidang akuntansi dengan struktur teori akuntansi. Fenomena sosial ini dituangkan dalam berbagai bentuk “statemen ilmiah” sehingga menjadi teori. Riset akuntansi adalah bagian dari penelitian bisnis yang mengalami perkembangan yang pesat sejalan dengan lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menyebabkan lingkungan bisnis yang tidak menentu. Para manajer yang secara kolektif disebut manajemen memerlukan informasi yang valid dan handal untuk mendukung pembuatan keputusan. Informasi diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian. Kebutuhan informasi yang valid dan handal sebagai dasar untuk pembuatan keputusan manajemen, mendorong perkembangan dan kebutuhan penelitian bisnis, termasuk diantaranya adalah penelitian manajemen dan akuntansi.
Kinney menggambarkan tiga aspek penting yang saling berkaitan yang melandasi pengembangan akuntansi yaitu riset (research), pengajaran / pendidikan (teaching), dan praktek (practice). Hubungan tersebut digambarkan dibawah ini:
Tiga Aspek Pengembangan Akuntansi:
Sumber : Suwardjono (2005)
Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan memuaskan apabila terjadi interaksi yang baik antara ke tiga aspek di atas. Aliran yang berlawanan dengan jarum jam (aliran luar) menunjukkan konstribusi penelitian terhadap pengajaran / pendidikan yang pada gilirannya pengajaran menambah pengetahuan profesional untuk meningkatkan kualitas praktek. Aliran panah searah jarum jam (aliran dalam) menunjukkan kemampuan pengajaran untuk mengevaluasi apa yang nyatanya dipraktekkan dan apa yang secara normatif atau ideal harus dipraktekkan sehingga timbul gagasan-gagasan baru untuk pengembangan praktik. Gagasan-gagasan baru ini harus merupakan bahan penelitian dan pembahasan di tingkat akademik sehingga dihasilkan praktik-praktik alternatif yang dapat menjadi solusi bila ditemukan masalah dalam praktik atau bila solusi tersebut lebih baik dari pada apa yang nyatanya dipraktikkan. Jadi penelitian merupakan bagian penting dalam pengajaran akuntansi. Walapun demikian, penelitian tersebut hendaknya diartikan secara luas tidak hanya mencakup penelitian empiris (positif) tetapi juga meliputi penelitian analitis dalam bentuk artikel atau makalah (normatif).
Pada awalnya proses riset akuntansi itu dimulai dari cara digmatis dimana kebenaran itu berasal dari orang atau pihak atau lembaga yang diberi dan diyakini memiliki otoritas menetapkan kebenaran. Kemudian cara ini berkembang dan menggunakan cara normatif dengan menggunakan logika ilmiah, pemikiran sehat. Kemudian berkembang dan kemudian menggunakan metode empiris dengan titik berat melihat kenyataan yang ada di lapangan (fenomena sosial). Di dalam sistem yang terakhir inilah yang menjadi ajang dari penilitian ilmiah.
Akuntansi yang kita kenal sekarang telah berkembang seiring dengan zaman dan peradaban manusia. Masyarakat modern tidak dapat terlepas dari apa yang dinamakan akuntansi. Namun, akuntansi yang telah diterapkan sekarang, baik di perusahaan profit oriented maupun non profit oriented, sebenarnya telah mengalami evolusi.
Dalam perkembangan akuntansi, bidang yang paling awal berkembang adalah akuntansi keuangan. Seiring dengan perkembangan industri yang sangat pesat karena kebutuhan akan informasi, maka berkembanglah bidang-bidang lain, seperti akuntansi biaya, akuntansi manajemen, auditing, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, sistem informasi akuntansi, akuntansi keperilakuan dan perkembangan terakhir khususnya di Indonesia adanya konsep akuntansi syariah. Bidang akutansi dapat dipandang dari berbagai sudut pandang sehingga memperkaya bidang akuntansi. Akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pihak internal perusahan (internal user), sedangkan akuntansi keuangan menghasilkan informasi untuk pihak eksternal perusahaan (external user).
Beberapa ruang lingkup penelitian akuntansi:
1. Konsentrasi Akuntansi Keuangan
Bidang ini membahas bagaimana laporan keuangan disusun untuk tujuan publik. Disini bisa dibahas metode pencatatan, prinsip dan standar akuntansi keuangan, penyajian laporan yang wajar, pemilihan teknik atau standar akuntansi, metode penyusunan, penyisihan, perbandingan teori akuntansi. Banyak penelitian di bidang akuntansi keuangan yang telah dilakukan salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Lihan Rini Puspo Wijaya (Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret) dan Bandi Anas Wibawa (Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret) dengan judul pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah bagian dari akuntansi yang bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Kehadiran akuntansi manajemen atau sistem informasi manajemen dalam perusahaan merupakan suatu sistem yang akan memberikan informasi kepada manajemen untuk membantu pihak-pihak internal untuk mencapai tujuan organisasinya.
Suatu artikel mengenai akuntansi manajemen ditulis oleh Birnberg G. Jacod (2000) yang membahas tentang peranan riset keperilakuan dalam pendidikan akuntansi manajemen pada abad ke dua puluh satu. Birnberg menjelaskan bahwa materi akuntansi manajemen dalam tiga periode setelah Perang dunia kedua berakhir meliputi periode akuntansi biaya (the cost-accounting period), periode akuntansi manajemen modern (the modern management accounting period), periode akuntansi manajemen postmodern (The post-modern management accounting period). Fokus terbaru dalam akuntansi manajemen seperti dijelaskan oleh Hansen dan Mowen (2005) adalah activity based perspective, total quality management, time as competitive element, efficiency dan E-business.
Contoh riset akuntansi manajemen sebelumnya yang diteliti oleh Christina Yuliana SE, Msi, Dosen Unika Atma Jaya Jakarta dan Mahasiswa PIA S3 FE-UI dengan judul Peran Kepemimpinan Dalam Pencapaian Kinerja Organisasi Melalui Budaya, Strategi, dan Sistem akuntansi manajemen organisasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap budaya organisasi, budaya organisasi berpengaruh terhadap strategi organisasi, strategi organisasi berpengaruh terhadap sistem akuntansi manajemen organisasi dan sistem akuntansi manaejemen organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi
3. Akuntansi Perpajakan
Disini dibahas bagaimana akuntansi mengakomodasi masalah peraturan perpajakan, perbedaan konsep antara akuntansi dan perpajakan, konsep pengakuan biaya. Menurut Lamb dkk. (2005), konteks riset pajak dalam akuntansi terutama menyangkut hubungannya dengan pelaporan keuangan dan konsekuensi dari pembayaran pajak terhadap komponen-komponennya. Secara umum, jenis pajak yang dikaitkan dengan riset akuntansi selama ini mayoritas adalah PPh yang dihitung dengan sistem pemungutan pajak self assessment.
Sebagaimana dinyatakan oleh Shackelford dan Shevlin (2001), penelitian-penelitian mengenai perpajakan dalam konteks akuntansi telah banyak dilakukan. Mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu dengan konteks akuntansi perpajakan belum banyak penelitian yang menggali kompetensi metode-metode pembebanan pajak selain pendekatan aset-laibilitas dan aspek kegunaan-keputusan informasi akuntansi atas metode-metode tersebut.
Beberapa hasil penelitian-penelitian mengenai pajak yang telah dilakukan, antara lain oleh Wolk dkk. (1989) dan Parks (1988) tentang ketidak-konsistenan penyajian aset dan laibilitas pajak ditangguhkan, Rayburn (1987) tentang kegagalan FASB untuk memungkinkan pendiskontoan laibilitas pajak ditangguhkan, Bierman (1990), Burton dan Sack, (1989), Gregory dkk. (1992) tentang kompleksitas metode dan kelemahan potensial daya guna standar, Jeter dan Chancy (1988) tentang kegagalan FASB dalam memperhitungkan beda waktu yang tertangguhkan secara permanen dan Colley (2005) tentang unsur subjektifitas manajemen yang tercermin dalam penentuan cadangan penilaian atas akun pajak ditangguhkan.
Dalam penelitian mengenai analisis terhadap berbagai metode pembebanan PPh ini disajikan acuan menurut hasil-hasil penelitian sebelumnya dan teori kegunaan-keputusan. Teori kegunaan-keputusan (decision-usefulness theory) informasi akuntansi telah dikenal sejak tahun 1954 dan menjadi referensi dari penyusunan kerangka konseptual Financial Accounting Standard Boards (FASB), yaitu Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang berlaku di Amerika Serikat (Staubus 2000). Hal-hal tersebut pernah diketengahkan dalam kurun waktu antara tahun 1967, yaitu sejak APB (American Principles Board) mengeluarkan pernyataan pertama yang berkaitan dengan Accounting for Income Tax (yaitu APB Opinion No. 11) hingga tahun 2010.
Teori kegunaan-keputusan informasi akuntansi tercermin dalam bentuk kaidah-kaidah yang harus dipenuhi oleh komponen-komponen pelaporan keuangan agar dapat bermanfaat dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. SFAC No. 2 tentang Qualitative Characteristics of Accounting Information menggambarkan hirarki dari kualitas informasi akuntansi dalam bentuk kualitas primer, kandungannya dan kualitas sekunder. Kualitas primer dari informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi adalah nilai relevan (relevance) dan reliabilitas (reliability). FASB menyatakan bahwa nilai relevan dan reliabilitas adalah dua kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna dalam pengambilan keputusan. Kandungan kualitas primer kegunaan-keputusan informasi akuntansi meliputi komponen-komponen kandungan dari nilai relevan, yaitu ketepatwaktuan (timeliness), nilai umpan balik (feed-back value), dan nilai prediktif (predictive-value), dan komponen-komponen kandungan reliabilitas, yaitu penggambaran yang senyatanya (representational faithfullness), netralitas (neutrality), dan dapat diperiksa (verifiability). Selain itu juga terdapat kualitas sekunder, sebagai penghubung antara kualitas primer, yaitu komparabilitas (comparability) dan taat asas (consistency).
Penggunaan data primer berupa penyajian kembali laporan keuangan menurut 5 (lima) metode-metode pembebanan PPh selain pendekatan aset-laibilitas, yaitu bersih dari pajak (net of tax), tangguhan (deferred), alokasi parsial (partial allocation), alokasi intra periode, dan non alokasi merupakan salah satu metode baru dalam penggunaan data empiris penelitian tentang akuntansi perpajakan.
Contoh penelitian sebelumnya adalah Lynn dkk. (2008). Variabelnya adalah Dekomposisi nilai buku harga saham per lembar (X), nilai dari aset pajak ditangguhkan bersih baik yang diakui maupun tidak diakui (Y). Datanya diambil dari suatu sampel pool dari perusahaan di Inggris selama tahun 1993 hingga tahun 1998. Hasil dari penelitiannya adalah semua bagian dari pajak ditangguhkan (yaitu aset atau liabilitas) memiliki nilai yang sama menurut hasil regresi.
4. Audit
Disini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan auditng, teori, proses, hasil, perilaku, dan sebagainya. Dengan perkembangan teknologi, sistem, manajemen maupun kebutuhan organisasi, fungsi audit sekarang sudah semakin meluas dan melingkupi hampir semua aspek manajemen. Ada audit keuangan, finansial, Information Technology, Safety, Lingkungan, audit energy dan bahkan SDM sendiri termasuk obyek yang dapat diaudit.
Pembahasan yang menarik tertuju pada audit SDM yaitu proses meninjau (review) secara komprehensif suatu sistem dan/atau proses suatu organisasi apakah sudah memenuhi kebutuhan atau proyeksi masa depan kebutuhan fungsi SDM organisasi, baik apakah itu untuk memenuhi standar lokal (pemda, pemprov), standar internal (SOP, Company Policy) atau regulasi (International Standard atau Standar pemerintah). Manfaat utama dalam audit SDM diantaranya bisa mengetahui proses mana yang belum memenuhi persyaratan hukum berlaku sehingga meminimalisir proses internal organisasi yang berpotensi melanggar hukum, dan yang terpenting adalah membantu organisasi secara sistematis untuk mengidentifikasi kondisi saat ini serta langkah aksi apa yang perlu dijalankan untuk meningkatkan kinerja proses fungsi SDM. Beberapa hal yang menjadi tujuan dan kegunaan audit SDM antara lain:
- Mencari hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah serius di kemudian hari.
- Mencari area yang dapat dilakukan perbaikan dan improvemen
- Sebagai alat dokumentasi untuk merger, akuisisi maupun reorganisasi
- Untuk mencari tahu seberapa jauh pemenuhan sistem dengan standar, peraturan dan regulasi yang ada.
5. Sistem informasi akuntansi
Disini dibahas bagaimana mendesain sistem informasi akuntansi dan menghasilkan informasi yang sudah menjadi komoditi. Dalam pertimbangannya tentu harus memperatkan “cost benefit ratio”.
6. Akuntansi Keperilakuan
Awal perkembangan riset keperilakuan ini telah dikaji dalam studi yang dilakukan Lord (1989). Lord mengkaji perkembangan riset akuntansi keperilakuan (behavioral accounting research) dari tahun 1952 sampai dengan tahun 1981. Lord (1989) mengelompokkan perkembangan hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang riset akuntansi keperilakuan menjadi enam fokus penelitian, antara lain akuntansi dalam konteks organisasi (accounting in an organizational context), penganggaran (budgeting), pemikiran psikologi (early psychology thoughts), pemrosesan informasi manusia (human information proccesing), kontingensi teori (contingency teory), dan konferensi dan peristiwa (conferences and events).
Studi Burgstahler dan Sundem (1989) hampir sama dengan studi Lord (1989), yaitu mengkaji perkembangan riset keperilakuan tahun 1968-1987. Baik artikel yang ditulis oleh Lord (1989) maupun Burgstahler dan Sundem (1989) merupakan invited paper dalam rangka penerbitan pertama jurnal Behavioral Research in Accounting. Hal itu berawal dari cikal bakal penelitian Argyris (1952) yang pertama kali fokus pada anggaran hingga akhirnya sekarang berkembang pada bidang lain, seperti auditing, pajak, dan akuntansi keuangan. Peneliti-peneliti di Indonesia juga tertarik dengan riset akuntansi keperilakuan. Bidang riset keperilakuan juga menjadi pusat perhatian dalam ajang seminar nasional akuntansi (SNA) di Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun oleh IAIKAPd yaitu Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) bekerja sama dengan Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd). Topik bahasan hasil-hasil studi dalam seminar ini dibagi menjadi lima, yaitu akuntansi keuangan dan pasar modal; akuntansi manajemen dan keperilakuan; akuntansi sektor publik dan perpajakan; sistem informasi, auditing, dan etika, dan pendidikan akuntansi dan akuntansi syariah. Hasil penelitian di bidang akuntansi manajemen dijadikan satu pembahasan dengan akuntansi keperilakuan karena kedua bidang ini sama-sama membahas tentang manusia.
Melalui riset akuntansi keperilakuan, teori-teori, konsep, dan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen dapat diuji secara empiris mengenai manfaat teori-teori baru tersebut terhadap peningkatan kinerja dalam pengambilan keputusan strategik. Dengan adanya hasil riset empiris dalam akuntansi manajemen ini dapat membantu pengembangan akuntansi manajemen. Pihak manajemen menjadi yakin terhadap konsep-konsep yang baru dikembangkan tersebut akan membantu dalam fungsi pokok manajemen, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen, seperti activity based management, customer orientation, cross-functional perspective, total quality management, time as competitive element, efficiency dan E-business, ABC system, dan balanced scorecard ikut memperkaya hasil penelitian di bidang riset keperilakuan.
Riset akuntansi keperilakuan pertama kali berkembang dari bidang akuntansi manajemen, yaitu bidang yang dibahas adalah budgeting. Akuntansi manajemen dapat dikatakan memberikan kontribusi yang besar dalam riset akuntansi keperilakuan. Bidang akuntansi manajemen sangat berkaitan dengan perilaku manajer dan seluruh staf organisasi. Tercapainya visi perusahaan sangatlah tergantung pada kerja sama antara berbagai pihak, baik dari pihak internal perusahaan maupun kerja sama yang baik dengan pihak ekstrnal perusahaan.
7. Bidang Akuntansi Nirlaba/pemerintahan
Disini dibahas kerangka tujuan laporan keuangan pemerintah, nonprofit organisasi, jenis laporan, prinsip akuntansinya, aspek polotik, sosial, pengaruh parlemen, praktek akuntansi di masjid, gereja, dan sebagainya.
8. Pendidikan Dalam Bidang Akuntansi
Sebelum dikeluarkannya UU No. 34/1954 tentang Gelar Akuntan , semua orang dapat menyatakan dirinya selaku akuntan dan memakai gelar akuntan. Dengan dikeluarkannya UU tersebut maka pemerintah mengatur mereka yang berhak memakai gelar akuntan hanyalah mereka yang lulus dari Fakultas Ekonomi Negeri Jurusan Akuntansi dan Swasta yang disamakan, diatur oleh panitia Persamaan Ijasah Akuntan. Dengan semakin banyaknya fakultas ekonomi swasta maka pemerintah bersama IAI mengatur pelaksanaan Ujian Negara Akuntan. Pelaksanaan ujian ini terus dibenahi sampai pada akhirnya lulusan negeri dan swasta diwajibkan harus mengikuti ujian yang sama jika ingin mendapatkan gelar akuntan.
Disini diteliti bagaimana aspek pendidikan akuntansi di tanah air atau perbandingannya dengan luar negeri. Sejarah akuntansi, disini dibahas mengenai sejarah akuntansi baik internasional maupun di indonesia. Pendekatan seperti ini memang lebih sederhana dan mudah bagi mahasiswa namun luas dan beraneka serta saling tumpang tindih apalagi yang dibahas itu lebih dalam. Misalnya saja teori akuntansi bisa mengenai akuntansi keuangan, nirlaba, perpajakan, dsb.
Perkembangan riset akuntansi di indonesia telah berkembang dengan adanya simposium nasional akuntansi yang diadakan disetiap kota yang berbeda setiap tahunnya sejak tahun 1997 hingga sekarang (2013). Dalam Simposium ini dibahas topik-topik terkini di bidang praktik dan ilmu akuntansi serta dipresentasikan hasil penelitian akuntansi di Indonesia. SNA pertama digelar tahun 1997 di Yogyakarta dan tahun ini 2013 akan diselenggarakan SNA 16 di Manado.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah Perkembangan akuntansi di awali dengan akuntansi keuangan, Seiring dengan perkembangan industri yang sangat pesat karena kebutuhan akan informasi, maka berkembanglah bidang-bidang lain, seperti akuntansi biaya, akuntansi manajemen, auditing, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, sistem informasi akuntansi, akuntansi keperilakuan dan perkembangan terakhir khususnya di Indonesia adanya konsep akuntansi syariah. Selain berperan untuk memberikan pengaruh terhadap praktik akuntansi, riset akuntansi juga berperan dalam memperbaiki pemahaman terhadap lingkungan akuntansi itu sendiri.
Keterbatasan pembahasan dalam makalah ini adalah kurang spesifiknya pembahasan dalam setiap bidang akuntansi, seperti keuangan, manajemen, perpajakan, auditing, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan referensi yang kami miliki. Keterbatasan ini juga disebabkan oleh tidak ditemukannya hasil riset sebelumnya yang membahas masalah yang sama, dimakalah ini sumbernya hanya didapat dari studi pustaka, artikel-artikel, dan internet.
REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Endang Kiswara.Kegunaan-keputusan informasi akuntansi menurut metode-metode pembebanan pajak penghasilan yang berbeda
http://fajarnoverdi.blogspot.com/2012/03/analisis-perbandingan-akuntansi.html
http://menarailmuku.blogspot.com/2012/09/riset-akuntansi.html
http://rehkitaayu.blogspot.com/2011/02/laporan-komitmen-dan-kontigensi.html
http://sayukadhek.blogspot.com/2012/01/makalah-sejarah-perkembangan-akuntansi.html
http://hpcrates.blogspot.com/2012/03/lingkup-dan-klasifikasi-penelitian.html
Mahmudi.Studi Kasus Sebagai Strategi Riset untuk Mengembangkan Akuntansi Sektor Publik.ISSN: 1410 – 2420
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi. Yogyakarta. BPFE